Minggu, 09 November 2014

melupakanmu

Seberapa pun sulit akan tetap aku selami
Seperih apapun lukanya akan aku pertahankan
Melupakanmu memang tak mudah
Tapi aku akan berusaha melupakan semua tentangmu
Pertanyaanku tak pernah mampu ku jawab sendiri
Semua tergantung dengan kamu dan waktu
Tak mudah melupakan kemarahan dan kekecewaan yang ada
Tak mudah untuk berhenti menyukaimu
Tapi aku harus melupakanmu
Tak ada yang lebih indah memang selain menatapmu
Tapi itu dulu sebelum kau putuskan nadiku
Kau tak pernah tau betapa sakitnya hatiku
Kau tak pernah mau tau betapa hancurnya jiwaku
Segalanya menjadi pahit tak lagi bijaksana
Mengingatmu sama saja menimbun luka
Ingin rasanya menangis, tapi sulit
Mungkin karna aku yang masih berusaha untuk menegarkan hatiku sendiri
Dulu kau yang hapus lukaku
Dulu kau yang hapus ingatanku tentangnya
Tapi sekarang aku sendiri yang akan menghapusmu dari ingatanku
Sulit memang tapi harus aku jalani
Semua kisah kita tinggal kenangan
Entah sampai kapan kenangan ini akan membekas
Bohong, jika aku hanya merindukan kenangan itu nanti
Jujur, aku rindu kehadiranmu
Mungkin terlihat rendah, tapi apakah wanita harus slalu berkata tak jujur akan perasaannya?
Aku masih berharap semua ini mimpi
Tapi saat aku terbangun aku tau dunia memang hanya mimpi
Masih ada namamu didalam doaku
Tapi kini aku akan berhenti mendoakanmu
Menyakitkan jika harus tetap mengingatmu
Sampai kapan pun aku harus melupakanmu
Menutup hatiku adalah jalan terbaik
Bukan karna aku tak mampu melupakanmu
Tapi aku ingin menghapus rasa kecewaku karenamu
Menjaga hatiku untuk tidak tersakiti lagi
Apatis memang, tapi harus aku lakukan
Bukan alasan aku tak bisa melupakanmu
Bahkan aku ingin menghapus memoriku tentangmu
Melupakan segalanya
Sudah cukup cinta ini bermain
Sudah cukup cinta ini mencari
Aku akan menunggu seseorang yang mampu menghapusmu dan menggantikanmu
Maaf..
Hanya kata ini yang mampu aku ucapkan, mungkin kata ini yang mampu aku sampaikan. Kata terakhirku untuku...

Rabu, 22 Oktober 2014

Rencana Tuhan

Langit yang biru berubah menjadi kelabu
Saat aku tau kau tak lagi disisiku
Saat aku tau ada yang lain dihatimu
Saat jarak diantara kita semakin menjauh

Mentari semakin menyengat
Bumi seolah menjadi planet lain
Asing, ya begitu asing
Sunyi, sepi, dan dingin

Aku benci jika aku harus tak menjadi diriku sendiri
Aku kesal jika kau tak menoleh kearahku
Namun, siapa aku?
Nyatanya ada yang lebih kau perhatikan, dan itu bukan aku

Aku benci perasaan dingin ini
Yang membuatku terus berpikir "mengapa harus seperti ini?"
Aku benci untuk mengakui hal yang bukan aku lakukan
Aku benci, keadaan ini

Melihatmu hari ini menyakitkan hatiku
Mendengar suaramu hari ini melemahkan tubuhku
Mencium aroma tubuhmu hari ini membuat aku berhenti bernafas
Dan semua terjadi ketika kita bertemu

Aku diam bukan berarti aku mengaku kalah
Aku diam hanya ingin membuatmu bertanya "apa kau baik-baik saja"
Aku menjauh bukan karna aku membencimu
Aku menjauh hnya ingin membuatmu sedikit saja berpikir tentang keadaanku

Kau tak pernah tau betapa sakitnya aku melihatmu dengan yang lain
Aku mulai mencintaimu saat ini
Tapi aku tau kau tak pernah mau memulai untuk mencintaiku

Aku tak akan mengejarmu
Aku tak akan memaksamu
Cukup kau tau
Masih ada namamu disepertiga malamku

Lenyap, semua lenyap
Kenangan yang kita buat
Kenakalan yang kita lakukan
Dan tawa yang membuat kita bahagia

Aku mulai merindukanmu
Merindukan rasa pedulimu
Merindukan seluruh yang ada pada dirimu
Aku sangat merindukanmu

Tangisku tak akan membuatmu mengerti
Itu sebabnya aku menahan segalanya sendiri

Aku akan terbang jauh meninggalkan semua ini
Sulit bagiku jalani hari tanpamu
Tapi aku yakin
Waktu akan menyembuhkan lukaku

Aku yakin, rencana Tuhan lebih indah dari segalanya
Kesedihanku akan berakhir, ketakutanku akan hilang
Jika kelak kita bertemu, aku percaya Tuhan telah membuatkan rencana terbaru untuk kita
Aku yakin, keajaiban Tuhan

Setiap aku merindukanmu, tapi aku tak dapat mengatakan hal itu. Bahkan menemuimu pun aku tak sanggup, apalagi menyapamu. Aku takut. Sangat takut.
Aku hanya mendoakanmu, ya mendoakan segala yang terbaik untukmu. Jika kau merasa kehangatan dan ketenangan dihatimu, itu doa dariku. Maaf, maafkan aku yang tak pernah mampu mengucapkan kerinduanku. Maaf, maafkan aku yang mulai kehilanganmu. Terima kasih, pernah menjadi bagian dari setiap bait tulisanku. Terima kasih, aku pernah ada didalam doamu.

Aku pergi, ya aku akan pergi darimu. Terima kasih Tuhan atas kebahagianku dengannya.

Selasa, 07 Oktober 2014

caraku melupakanmu

Aku menyibukkan diriku dengan berbagai kegiatanku
Mungkin ini cara yang sering mereka pakai untuk melupakan apa yang mereka tak sanggup lupakan
Namun nyatanya aku gagal
Ya, aku gagal melupakanmu

Aku bepergian dengan diriku dan kameraku
Memotret segala macam pemandangan
Namun nyatanya aku masih mengingatmu
Ya, aku gagal lagi melupakanmu

Aku belajar hingga larut malam
Aku selesaikan tugasku hingga fajar menyapa
Namun nyatanya aku tak mampu melupakanmu
Ya, aku selalu gagal melupakanmu

Seolah seisi tempatku berpijak ada dirimu
Tulisan yang ku baca ada namamu
Begitulah yang slalu aku rasakan
Sungguh ini menyakitkan

Segala macam cara ku tempuh untuk melupakanmu
Menonton film, dan aku mengingat caramu membuatku tertawa
Mendengarkan lagu, dan aku mengingat caramu bernyanyi
Membaca buku, dan aku mengingat caramu mengajariku
Bahkan menjelang tidurpun kau hadir seolah mengucapkan "selamat malam" meski itu tak pernah kau lakukan

Aku pergi dari tempat dimana kita bisa slalu bertemu
Aku menghilang layaknya hantu
Tak terlihat lagi, dan aku sendiri

Berat memang melupakanmu
Tapi aku harus melupakanmu
Bukan melupakanmu tapi kenangannya lebih baik lagi aku lkupa siapa dirimu
Karna mengingatmu membuat semangatku menurun dan aku harus memulihkannya sendiri

Kau tak bisa disampingku lagi
Kini kau berlari jauh menggapai pilkihanmu
Atau mungkin aku yang lebih dulu berlari karna tersadar kau tak pernah bisa melangkah lagi bersamaku
Seperti waktu itu

Kau tak mungkin bercanda denganku lagi
Karna tawamu, senyummu, pandanganmu, serta kekhawatiranmu bukan untukku lagi

Kau tak mungkin menyadarkan kesepianku
Karna kini kau tak perduli dengan apa yang terjadi dihidupku

Mungkin aku mengecewakanmu
Mungkin juga aku membuatmu terluka
Atau sebaliknya kau tak ingin aku terluka
Tapi itu tak mungkin

Kau begitu dingin, tatapanmu kosong, sapamu tak berarti lagi, bahkan jiwamu tak lagi disini
Pikiranmu yang membuat aku terkagum seolah menjadi kebencianku
Suaramu yang membuat aku tersenyum seolah menjadi teriakan yang menakutkan
Senyummu yang membuat aku terpanah seolah menjadi boomerang untukku
Candamu yang membuat aku riang seolah menjadi penyakit didada ini
Genggamanmu yang membuat aku tak takut jalani semua seolah menjadi kesakitan didalam diriku

Sungguh kau lebih dari detak jantungku
Sungguh kau lebih dari nafasku
Sungguh kau lebih dari nadiku
Dan sungguh kau lebih dari darahku

Aneh memang, dulu aku tak pernah takut berjalan sendiri tanpamu
Tapi kini aku terlalu takut, aku takut

Sakit memang, dulu aku tak pernah takut kehilanganmu
Tapi kini aku sakit tanpamu

Sedih memang, dulu kau selalu bertanya "kenapa bersedih"
Tapi kini tak ada lagi kekhawatiran itu

Haruskah berakhir seperti ini
Tanpa kata perpisahan, tanpa kata maaf, dan tanpa alasan yang pasti

Aku mengingatmu disepertiga malamku
Aku terus mendoakanmu
Bukan "semoga kau bahagia dengannya"
Tapi "semoga kau bahagia atas pilihanmu dan semoga kau sadar ada aku disini yang telah lama mempertanyakanmu"
Mungkin Tuhan tak mengabulkannya saat ini
Karna bukan dirimu yang ku butuhkan saat ini
Dan dipenghujung doaku selalu ku selipkan namamu dan harapanku untuk lebih ikhlas melepasmu dan bersabar untuk menantimu atau menanti penggantimu yang lebih baik lagi

Ternyata Tuhan menyadarkanku
Kenangan itu takkan pernah dapat ku lupa
Kenangan itu takkan hijrah ke kehidupan orang lain
Biar ini menjadi kisah kita, maaf bukan kita tapi aku, ya kisahku dengan mu "dulu"
Sebelum mentari menyengat kulitku
Sebelum cahaya lampu meretakkan tulangku
Dan sebelum bulan menjadi gerhana

Ini caraku melupakanmu
Bukan melupakanmu, namun terbiasa tanpamu
Menjalani hari-hari seperti biasanya
Karna kisah kita selalu tertutup rapat
Dan hanya kita sebagai penikmat
Ya penikmat kenangan yang selalu dinantikan seseorang yang merasakan kesepian

Ini caraku melupakanmu
Mendoakanmu agar tetap bahagia dalam hidupmu, tanpa rasa kecewa, tanpa rasa takut, tanpa rasa sepi, dan tanpa keraguan
Ya, sesakit apapun bagiku "cinta adalah suatu ego yang terpendam dan akan hilang"
Sesedih apapun aku harus merelakanmu, tanpa kau harus tau begitu banyak pertanyaan untukmu, dan begitu besar rasa sayang ini kepadamu
Cukup sampai disini, rasa sakit ini akan hilang bersama kenangan tentangmu
Aku percaya, dengan keikhlasan aku rela melepaskanmu
Semoga :')

*untukmu yang tak pernah tau 'aku disini untukmu'*

Kamis, 25 September 2014

aku yang merindu

Aku iri kepada mereka yang masih mampu bertahan ketika ia tak lagi diperdulikan
Aku iri kepada mereka yang masih sanggup berlari mengejar sebuah cinta yang entah sampai kapan dapat jalan beriringan
Aku iri kepada mereka yang masih mau menunggu sedikit harapan untuk dapatkan cintanya
Aku ingin menghampirimu dan berkata:
"Apa yang salah dariku sehingga mata itu tak lagi melihatku"
"Apa yang salah dari kataku sehingga kau tak lagi bertanya ada apa denganku"
"Apa yang hilang darimu sehingga tak ada lagi senyum itu"
Kau tau, ceritamu terhenti didalam bait-bait tulisanku
Aku ingin bersamamu namun untuk berjalan kearahmu saja aku ragu
Aku ingin tertawa bersamamu namun untuk menyapamu saja aku takut
Adakah kekecewaan dihatimu karnaku?
Jawablah, jangan hanya diam
Jika aku harus memperbaiki, aku akan memperbaikinya
Jika aku harus memulihkanmu, aku akan memulihkanmu
Asalkan kau izinkan aku untuk tetap bersamamu meski dalam diam
Aku tak perlu mereka tau, aku tak ingin mereka tau
Ini kisahku, dan aku harap ini juga kisahmu
Aku akan berlari, ya aku akan berusaha untuk berlari jika kau inginkan itu
Sungguh aku tak ingin berlari bersamamu, karna aku ingin berjalan disampingmu, menggenggam tanganmu, dan memeluk lenganmu
Aku tak ingin seperti mereka yang hanya mampu mengejarmu
Aku hanya ingin memahami arti dari setiap kata kecewamu
Aku tak ingin mengungkit masa lalumu yang membuatmu sedih
Aku ingin kita menatap masa depan dan merancangnya bersama
Entah sampai kapan rasa ini tersimpan rapih dan utuh tanpa berkurang bahkan bertambah
Aku hanya ingin melihatmu hingga mentari terbit dimalam hari dan bulan terbit dipagi hari
Aku hanya ingin memandangmu hingga kemarau berganti salju dan hujan berganti semi
Aku hanya ingin mengucapkan selamat pagi, siang, sore, malam
Dan satu yang selalu ku inginkan kata darimu:
"Bagaimana kabarmu hari ini? Adakah sedikit waktu untuk kita berbicara bersama atau jalan berdua? Aku merindukanmu!"
Ya kata seperti dulu, seperti waktu itu
Saat kita masih sedekat nadi, dan berdegup layaknya jantung
Saat kau genggam tangan ini untuk pertama kalinya hingga mengalihkan duniaku
Dan saat nyanyian ini belum berakhir
Kau merubah segalanya, duniaku yang menjadi indah, langkahku yang semakin percaya, pemikiranku yang semakin dewasa, amarahku yang mampu ku redam, dan ketakutanku yang menjadi berani
Terima kasih membawa yang terbaik dalam hidupku
Untukmu yang aku rindukan, yang aku sayangi, dan yang aku takutkan
Salam cinta dari jarak kita -nuraini-

berhenti

Hari ini, hari dimana aku kehilangan harapanku
Aku harus bertumpu pada sebuah tongkat kayu bahkan kursi roda
Aku tak mampu menapakkan kakiku
Dan itu menghancurkan segalanya
Mimpiku, anganku, mungkin cita-citaku
Aku harus lebih lama berbaring disini
Tanpa melihatmu lagi
Mungkin Tuhan benar membantuku agar terbiasa untuk tidak memanggil namamu lagi
Mungkin Tuhan benar membantuku agar aku tak berlari lagi dalam mengejar mimpiku
Semua akan dilakukan secara perlahan
Tuhan mengajariku untuk tidak terburu-buru lagi
Dan Tuhan menyadarkan aku
Aku tak akan bisa lagi berada disampingmu
Mendengar ceritamu, mendengar kecewamu, dan bercanda bersamamu
Tuhan membuat aku berhenti melakukan hal yang memang tak dibutuhkan olehku
Tuhan membuat langkahku disampingmu terhenti
Ini hadiah terindah untukku bukan?
Luka dikakiku mungkin akan membaik bersama waktu
Namun luka karna aku harus merelakan hariku tanpamu akan sulit untuk dipulihkan lagi
Mendengar suaramu sudah cukup untukku, meski tak bicara denganku
Melihat senyummu sudah cukup untukku, meski senyummu bukan lagi untukku
Mungkin aku harus berhenti sampai disini
Bukan hanya langkahku untuk tetap bertahan mengikuti langkahmu, namun rasa ini pun harus dihentikan
Kau menemukan sosok yang membuatmu jatuh hati
Dan itu bukan aku, ya bukan aku
Maaf jika ini membuatmu terganggu, maaf jika aku harus berhenti memperdulikanmu
Terima kasih kau pernah izinkan aku mendengar ceritamu, kecewamu, dan terpenting pemikiranmu yang sangat matang
Terima kasih atas semua canda, panggilan itu, dan semua perhatian yang tak pernah sengaja kau berikan
Aku bahagia sempat miliki itu
Aku akan selalu mengingat segala yg telah kau lakukan dan ceritakan
Namun hanya dalam buku yang dituliskan untukmu
Kali ini kau bebas, kau lepas, dan silahkan terbang kemanapun kau mau
Biar aku disini dengan segala lukaku
Biar aku disini untuk belajar berjalan mengikuti arahmu meski tak berdampingan lagi

Jumat, 19 September 2014

tanpa luka

Aku tak tau dimananya yang salah dan apa yang salah
Seolah dunia terbalik dan keluar dari rotasinya
Hal yang selalu aku takuti terjadi juga
Akhir baik yang aku harapkan sekarang menjadi mimpi buruk disetiap hela nafas
Pupil mataku mengecil, menahan air mata untuk berlinang dan bersarang dimataku
Melihatmu seperti ini membuatku menjadi lintasan kereta api, panas
Suaramu makin menghilang dari pendengaranku
Aroma tubuhmu tak tercium lagi dihidungku
Mendengarmu seperti ini, membuatku menghela nafas panjang
Seolah tak akan lagi ada oxygen yang ku hirup
Aku menahan semua kata, kata yang dari dulu tak pernah mampu aku ucapkan
Kau pergi tanpa alasan
Kau hilang dari semua bait puisiku
Kau lenyap dari semua nada dilaguku
Saat ini, yang aku ingin hanya sendiri, bersama tetesan hujan dikala kemarau tiba
Aku tak ingin melihatmu, karna aku tak akan sanggup
Aku tak ingin mendengar suaramu, karna aku tak akan mampu
Setiap melihatmu, aku hanya terdiam
Semua kenangan itu hilang
Semua keraguan itu sirna
Setiap bertemu denganmu, aku hanya ingin berlari menjauh darimu
Ya, aku akan terbiasa seperti dulu yang tak mengenalmu
Harapanku runtuh, jiwaku menghilang, senyumku tertahan, dan rasaku mati seketika
Aku tak ingin menangisimu, entah aku merasa tak boleh menitikkan air mata ini
Jangan menoleh ke arahku lagi
Hentikan panggilan itu
Jangan kau lontarkan senyummu
Hentikan meneriakkan namaku
Aku terluka, amat terluka
Kau tak akan pernah sadar itu
Bahagiakan dia yang lebih dulu menantimu
Jangan melirik, menatap, menyapa, dan melihat kearahku lagi
Matamu tak akan pernah ku pandang lagi
Aku yakin Tuhan akan membantuku untuk terbiasa melewati hari tanpamu, seperti dulu sebelum kita saling mengenal
Aku yakin Tuhan akan memulihkanku dari sisa kenangan yang terendap dipikirku
Aku luluh lantah, kehilanganmu
Aku harap kau akan baik-baik saja
Aku harap ia dapat menghapus luka dan kecewamu
Aku tanpamu tak apa, akan ku pastikan aku baik-baik saja
Ayah pernah bilang "cinta tak harus selalu bersama", aku mengerti itu
Bunda pernah bilang "mentari tak akan berhenti bersinar, sebelum Tuhan menghendaki" aku pun mengerti itu
Kau tak perlu khawatir, seperti katamu "aku terbiasa melakukan segalanya sendiri tanpa ditemani"
Aku yakin rasa dingin dihatimu, akan berganti
Terima kasih telah menjadi yang sempurna
Setahun cukup bagiku untuk mengenalmu
Dan sehari cukup bagiku untuk mengerti apa yang membahagiakanmu
Seperti yang pernah aku sampaikan padamu "aku tak akan pernah berlari mengejarmu, tapi aku akan terbang bersamamu"
Ya, meski akhirnya aku tak pernah berlari kearahmu dan terbang bersamamu
Aku akan pergi tanpa luka, demi dirimu
Karna kau hadir tanpa melukai hidupku

-nuraini-

how long will i love you?

How Long Will I Love You - Ellie Goulding

(Hmm)
How long will I love you
Berapa lama aku kan mencintaimu
As long as stars are above you
Selama bintang-bintang ada di atasmu
And longer if I can
Dan lebih lama lagi jika boleh

How long will I need you
Berapa lama aku kan membutuhkanmu
As long as the seasons need to
Selama musim harus
Follow their plan
Ikuti rencana

How long will I be with you
Berapa lama aku kan bersamamu
As long as the sea is bound to
Selama lautan harus
Wash upon the sand
Membasuh pasir

How long will I want you
Berapa lama aku kan menginginkanmu
As long as you want me to
Selama kau menginginkanku
And longer by far
Dan lebih lama lagi

How long will I hold you
Berapa lama aku kan mendekapmu
As long as your father told you
Selama ayahmu menyuruhmu
As long as you can
Selama kau mampu

How long will I give to you
Berapa lama aku kan memberimu
As long as I live through you
Selama kuhidup lewat dirimu
However long you stay
Berapapun lamanya tinggal

How long will I love you
Berapa lama aku kan mencintaimu
As long as stars are above you
Selama bintang-bintang ada di atasmu
And longer if I may
Dan lebih lama lagi jika boleh
(Hmm)

Spoken
Lisan
We're all travelling through time together
Kita semua berpergian melalui waktu bersama-sama
Everyday of our lives
Setiap hari dihidup kita
All we can do is do our best
Semua yang kita lakukan adalah melakukan yang terbaik
To relish this remarkable ride
Untuk menikmati perjalanan yang luar biasa ini

How long will I love you
Berapa lama aku kan mencintaimu
As long as stars are above you
Selama bintang-bintang ada di atasmu


Setelah aku dengerin lagu ini dan aku iseng terjemahin, aku pikir lagu ini hanya lagu melow biasa, tapi ternyata ini lagu romantis banget. Dipikir cuma lagu dari penyanyi lelaki aja yang bisa dijadiin romantis, ternyata lagu ini jauh lebih romantis dari pada lagu ''marry your daughter - brian mcknight'' yang tiap perempuan dinyanyiin ini bikin meleleh terus ternyata ada juga yang buat lelaki meleleh dinyanyiin lagu dari ellie goulding ini, keren banget lagu ini. Ada niatan gitu untuk nyanyiin lagu ini buat seseorang haha tapi gimana ya hmmmm hahahha
Lagu ini cocok buat para one-side love, secret admirer, atau buat para wanita yang mencintai lelakinya cieelah haha so, coba dengerin, rasain betapa lembut suaranya dan kata-kata yang bisa nyihir pikiran kita. Berapa lama kita mampu bertahan untuk mencintai dia.
Oh ya lagu ini aku dapetin dari update'an path temen namanya ellin pevelina bahahaha yang lagi galau gara-gara lelakinya hehe


Minggu, 14 September 2014

sejenak

Setahun telah berlalu
Berkali-kali aku jatuh cinta kepadamu
Berkali-kali pula aku membangun cintaku sendiri
Tanpa sepengetahuanmu, aku memiliki cinta itu sendirian
Tanpa bertanya kepadamu ''apa kau juga membangun cinta yang sama?''
Berkali-kali aku menyerah tuk tetap disampingmu
Berkali-kali pula aku membuka semua pintu hatiku
Tanpa kau mengerti, aku tak pernah lelah menunggu
Tanpa kau ketahui bahwa hatiku tlah kau kunci
Andai kau mempertanyakan ''seberapa besar cinta kau kepadaku?''
Namun aku tak akan menjawabnya karna aku akan tetap diam, agar kau tau ''cintaku tak perlu dipertanyakan, bukankah itu sangat sederhana?''
Aku tak ingin menjadi prioritasmu, tapi jadikanlah aku kebutuhanmu
Jika mentari esok bersinar namun tak ada diriku lagi, tolong lihatlah sejenak tulisan-tulisan ini agar kau mengerti betapa besarnya cintaku
Aku diam, bukan berarti aku tak memikirkanmu
Aku marah, bujan berarti aku membencimu
Kau harus tau, cintaku bukan hanya sekedar cinta
Adakah yang mampu seperti aku, bertahan meski tak pernah dipertahankan
Aku benci sikap dinginmu, memang. Tapi aku lebih benci melihatmu bersama yang lain
Aku sedih kau acuhkan aku, memang. Tapi aku lebih sedih melihatmu tersenyum kepada mereka yang hanya menilai wajahmu
Egois? Memang! Munafik? Tidak!
Melihat senyummu, tertawa bersamamu, bahkan jalan beriringan denganmu adalah hal terindah untukku
Aku tak akan mengejarmu, karna aku terlalu takut melihatmu untuk berlari jauh
Tapi aku ingin berlari bersamamu, agar jika ku terjatuh nanti ada kau sebagai penopangku
Aku tak ingin menjadikanmu hidangan penutup, tapi aku ingin menjadikanmu hidangan utama
Aku terlihat bodoh didepanmu, memang
Tapi aku yang mengerti betapa dewasanya pemikiranmu
Aku mencintaimu dengan sederhana
Munafik jika cintaku tak perlu kau balas
Aku ingin memilikimu, tapi aku tak ingin lebih dulu mengungkapkannya
Aku ingin bersamamu, tapi aku tak ingin lebih dulu menggenggam tanganmu
Jangan menjauh, jangan pergi, tetaplah disini, tetaplah seperti ini, agar cintaku makin bertambah, agar kau mengerti kesungguhanku
Jika memang cinta kita tak sama, biarkan waktu yang menghapus segala kenangan yang ada
Tapi aku mohon izinkan aku untuk terbiasa tanpamu lagi, jika memang itu jalan terbaik
Menjadi temanmu adalah keajaiban yang luar biasa
Bukan hanya karna parasmu, namun pribadi dan kharisma didalam dirimu
Terima kasih teman terbaik, maaf aku mencintaimu..

Untuk EMN dan lelakinya
Specialy for my bestfriend and i loved, but he's don't know how long i'm in love with him

Rabu, 10 September 2014

one more

Sekali lagi, aku terjatuh
Kali ini tanpa air mata, bahkan kali ini dengan sejuta harap baru.
Sekali lagi, aku jatuh cinta
Meski ini bukan yang pertama namun selalu terjadi setiap melihat sikapmu.
Sekali lagi, aku bangga
Dapat bersamamu dalam suka dan duka tak seperti yang lain yang hanya mencarimu dikala sedih melandanya.
Sekali lagi, aku hidup
Hidup dalam peluk dan sapamu setiap saat.
Sekali lagi, aku terbangun
Dari mimpiku yang beberapa saat menjadi puing harapan karna egomu.
Sekali lagi, aku terpanah
Akan kecerdasanmu dan kedewasaanmu disetiap pola pikirmu.
Sekali lagi, aku terhenti
Diperon hatimu yang mendatangkan aliran cinta keseluruh sel darahku.
Sekali lagi, aku terdiam
Melihat betapa indah dan hebatnya lelaki yang bersamaku saat ini, selain lelaki yang indah dan hebat seperti ayahku.
Sekali lagi, aku mencari
Adakah aku dihatimu, atau barangkali disetiap denyut nadimu?
Sekali lagi akan ku katakan. Aku jatuh cinta lagi denganmu, disetiap hembus nafasku.
Meski terkadang diammu, sepimu, dinginmu menjadi teman dalam tidur dan nyataku.
Tapi kau robohkan segalanya dengan tatapan itu.
Tapi kau bangun khayangan yang indah dalam syurgaku.
Tapi kau tahan kepergianku dengan tanganmu.
Wajahmu, senyummu, semua tentangmu selalu bersemayam dihati. Ingin aku ungkapkan tapi menjadi tak nyata ketika melihat pesona dirimu.
Wajar mereka menatap iri ke arahku, bagaimana bisa pangeran sepertimu bersanding dikeramaian dengan gadis sepertiku.
Sekali lagi aku terjatuh dalam diriku sendiri, dalam hatiku sendiri, dan dalam imajinasiku sendiri.
Bersediakah kau menangkap segala yang tak indah didiriku?
Aku tertahan dibayanganmu, tak bisa lepas lagi.
Sekali lagi, akan aku katakan.
Aku jatuh cinta kepadamu dengan alasan meski cinta tak pernah beralasan.
Aku jatuh cinta denganmu...


Teruntuk temanku SPN dan lelaki impiannya.
Dan teruntukmu yang membuat aku terjatuh lebih jauh dalam hidupmu....

Kamis, 04 September 2014

alasan

Kau nyata dimimpiku
Kau tersenyum dikhayalku
Kau ku miliki di dalam anganku
Kau mengalir didalam darahku
Kau berdenyut seperti nadiku
Tapi kau tak menatap mataku
Tapi kau lepaskan genggaman itu
Tapi kau hancurkan kenangan itu
Tapi kau tak pernah menoleh kearahku

Kau selalu membuatku marah
Kau selalu membuatku gelisah
Kau selalu hancurkan harapku
Kau selalu hancurkan pikiranku

Kau begitu dingin menatapku, seolah kita tak pernah berarti
Kau begitu arogan menanggapiku, seolah kita tak pernah nyata
Kau merubah segala yang indah
Kau terbiasa dengan perasaan dingin itu, tapi tidak untukku
Kau hilang, kau lenyap, kau berlari jauh

Sadarkah kau, aku kehilangan dirimu yang saat itu meneriakkan namaku, terus memanggil namaku, tersenyum hanya kepadaku, bercerita tentang kita, yang berada didepanku saat pecah tangisku, yang menenangkanku, yang menyadariku, yang merangkulku, yang menggenggam erat tanganku, yang menanyakan kabarku, yang slalu berkata 'semua akan baik-baik saja'.
Ingatkah kau? Mungkin kau tak mengingatnya.
Kini kau menjadi dingin, menjauh, tanpa alasan kau pergi, kau diam, kau bukan lagi orang yang bisa mengembirakan aku.
Mengapa kau lakukan ini padaku? Katakan apa salahku? Katakan apa yang salahdari kisah ini?
Kau tau aku selalu bertanya disetiap aku melihat wajahmu yang dingin, aku takut, aku sedih. Bisakah beri aku satu alasan yang membuatmu hilang dari hidupku?
Aku tak akan bertanya dimana dirimu yang dulu. Tapi aku akan berkata aku disini menantimu.
Aku tak akan memberi tapi aku akan mendengarkan dan memahami.
Terima kasih jika kau mau memberiku kesempatan untuk mendapatkn jawaban dari segala pertanyaan tentangmu.

Rabu, 27 Agustus 2014

andai

Hari ini terasa buruk, seolah dunia terlepas dari rotasinya.
Ketika melihatmu rinduku sulit untuk sirna.
Melihat pertemuanmu dengannya, membuat hati ini menjadi puing-puing.
Tersenyum karnanya, tertawa melihatnya, bahkan kau duduk didepannya.
Membuat duniaku hancur, hariku berantakan.
Aku hanya dapat duduk, menundukkan kepala, dan berharap tak seorangpun tau sedih ini.
Berusaha untuk ceria, untuk tetap tersenyum, dan berdiri tanpa tumpuan lenganmu.
Terlalu perih, jika aku tetap melihatmu dengannya.
Aku beranjak pergi, diam, dan mencari tempat lain barangkali disana ada teman yang dapat menegarkan aku.
Senyumku palsu hari ini, jiwaku hilang hari ini, semangatku lumpuh hari ini, dan fokusku berhenti hari ini.
Memalukan jika aku menangisimu.
Munafik jika aku bahagia melihat senyummu meski bukan untukku.
Kau terlihat bahagia memang, tapi aku benci melihatnya.
Melihatmu disakiti lebih perih daripada melihat senyummu untuknya.
Melihatmu diberikan kepalsuan lebih merobek hatiku dari pada melihat candamu dengannya.
Tapi melihatmu dengannya menghancurkan angan dan impianku.
Andai parasku seperti parasnya.
Andai anggunku seperti anggunnya.
Andai hadirku seperti hadirnya.
Dan andai......
Andai cintamu untuk cintaku......
Aku melihat perubahan dan perbedaan didirimu.
Entah, aku merasa kehilangan perhatianmu.
Dan yang aku tangisi aku kehilangan dirimu yang hanya mencintai dirimu sendiri.
Hampa, jika aku mengetahui kau tak lagi disampingku, duduk dan bercerita tentang kecewamu.
Jenuh, jika aku mengetahui kau tak lagi menahan tangan ini untuk tetap melihat kearahmu.
Kau begitu indah, kau begitu nyata, dan kau begitu dekat. Namun mengapa? Mengapa kau tak pernah merasakan ini? Haruskah aku berhenti meski aku tak bisa? Haruskah aku berlari meski mataku berair? Haruskah aku mengalah meski aku memiliki cinta yang lebih?
Tuhan, mengapa rasa ini begitu dalam? Hilangkan rasa ini Tuhan, biarkan aku mencintai diriku sendiri seperti dulu. Jangan pernah buat aku selalu jatuh didalam dirinya tanpa ia selami. Jangan pernah biarkan aku mendoakannya tanpa ada kepastian Tuhan.
Aku harap ini hari terakhirku untuk dapat merasakan sedih didalam luka cintaku untukmu. Hari terburuk ketika aku memutuskan untuk berlari tanpa menoleh ke arah mu lagi.

Sabtu, 09 Agustus 2014

terbaik bukan sempurna

Aku mencintainya bukan karna kata 'dia sempurna'
Tapi karna 'dia terbaik'
Dia jauh dari kata sempurna, karna cintanya tak pernah sempurna, karna cintanya tak pernah sama, karna cintanya tertutup, dan karna cintanya untuk dirinya sendiri.
Andai dia melihat cinta ini untuknya, yang tulus, yang ikhlas, yang mampu bertahan ketika mereka memanggilnya cinta, yang mampu menemani kesepian hatinya, dan yang mampu berada disisinya ketika dia merasa dikecewakan.
Aku tak pernah ingin mengungkapkan, karna yang aku tau menyimpannya di dalam hati ini adalah sebuah kedamaian.
Aku tak ingin dia tau, aku tak ingin hancurkan kebahagiaannya untuk tetap berteman denganku, aku tak ingin melihat wajah dinginnya lagi, aku tak ingin melihat kekecewaan menyelimutinya lagi.
Kami tak pernah memiliki cinta yang sama, karna terkadang ada cinta yang tak perlu dimiliki.
Ini bukan puisi tentang cinta, tapi ini rangkaian kata tentang dia yang terbaik yang pernah ada.
Yang pernah ada disaat hati kecil ku berkata 'sudah cukup kau jatuh cinta, karna ketulusan cinta takkan ada'.
Yang pernah ada di saat lelahku merajalela.
Yang pernah ada untuk merangkul dan bercerita.
Yang pernah ada menemani kesepian ini.
Yang pernah ada saat dunia menjauh dan tak tersentuh lagi.
Yang pernah ada saat mereka menyerangku dengan perkataan kasar.
Yang pernah ada menggenggam tangan ini saat aku asyik dengan duniaku.
Aku tak ingin dia tau bahwa aku kehilangan, kehilangan dicari olehnya, kehilangan ditemani olehnya.
Tuhan, jika memang rasa ini salah jangan biarkan aku terbelenggu dalam ketidakpastian cinta, jangan biarkan aku terlalu menggenggam erat kebiasaannya, dan jangan biarkan aku menaruh namanya didalam doaku.
Tuhan, jika memang rasa ini tak salah jangan biarkan rasa ini tak terbalas olehnya, jangan pernah jauhkan kami, dan jangan biarkan hanya aku yang mendoakannya.
Tuhan, aku akan sabar untuk menantinya, aku akan ikhlas mencintainya. Biarkan dia mengetahui rasa ini dengan sendirinya, dari diri ini Tuhan. Biarkan dia memikirkan rasa ini Tuhan.
Tuhan, jaga senyumnya, jaga dirinya, jaga hatinya, dan aku mohon jaga dia dalam kebahagiaannya.
Aku hanya gadis kecil dimatanya, gadis yang terlihat kesepian, gadis yang mampu bangkit saat dijatuhkan, jadikan aku gadis yang memiliki ketulusan ditatapannya, dan jadikan aku kebahagiaannya.

cinta yang tau


Entah ini tulisan keberapa yang ku tuliskan disini. Sampai detik ini cerita tentangmu tak pernah berakhir. Bahkan aku lupa sudah berapa tahun aku menunggu. Andai kau bertanya ''menunggu siapa?'' aku akan menjawab menunggumu, tapi sayang kau tak pernah lontarkan pertanyaan itu. Bagai seekor katak yang menunggu hujan datang di awal musim kemarau itulah aku. Yang berharap akan ada air ditengah gurun pasir dan menunggu mentari di kutub utara, inilah rasaku.
Terlihat palsu ketika aku berkata ''aku baik-baik saja dengan rasaku'', tapi aku tak ingin terlihat lemah dihadapanmu jika aku berkata ''aku sedih karna kau tak mencukupi rasaku''.
Detak jantungku selalu berdegup layaknya pacuan kuda, ketika aku mendengar namamu. Nafasku sesak ketika mendengar cerita tentangmu. Bagaimana bisa kau hidup sepertiku yang selalu dihantui bayangmu meski kau tak lagi terlihat dimataku tapi pikirku tak pernah berhenti bersajak tentangmu. Bagaimana bisa kau rasakan sedikit rasaku jika ada gadis lain yang selalu ada ditiap bait puisi hatimu.
Aku bukan kertas putih yang selalu dapat kau tuliskan rasamu kepadanya. Aku bukan pena yang dapat menyatakan rasamu kepadanya. Tapi aku penghapus yang berusaha menghapusmu dari ingatanku.
Ku pikir dengan berlari ditengah kesepian tak dapat membuat aku terlihat lemah tapi nyatanya aku terjatuh. Aku berusaha menghapus segalanya tentangmu tapi senyummu, saat kita bersama itu selalu menghantuiku. Tak terlihat lebih baik ketika aku tak bersamamu lagi, sebenarnya.
Tapi aku yakin, dengan keyakinanku aku akan berhenti sampai Tuhan menuntunku masuk kedalam hati yang lebih layak daripada hatimu.
Terasa aneh ketika kita bercerita lagi, bertemu lagi, dan bercanda lagi. Entah mengapa aku selalu terdiam meliat senyummu, sehingga aku bisa lebih ikhlas menerima kali ini ceritamu bukan tentang kita lagi tapi tentang dia.
Seorang nahkoda tak pernah tau kendala apa yang akan terjadi pada perahunya ketika tersesat ditengah laut mati, seorang petani tak pernah tau apa yang akan terjadi dengan hasil panennya, begitu pula aku yang tak pernah tau kapan aku bisa menggantikan dirimu dihatiku.
Hariku hampa tanpa kabar, canda, dan senyummu. Seisi dunia musnah ketika kau tak mampu lagi ku sentuh. Semua lagu yang pernah kau nyanyikan ku putar, itu salah satu caraku mengingat suaramu. Aku benci rasa dingin dihatiku, aku tak pernah mengerti mengapa selama ini aku mampu berdiri menunggumu, tanpa tau perasaanmu. Aku tak ingin menjadi besi tua yang berkarat karna selalu mengagumimu disatu pihak saja.
Tapi sudahlah tak apa, terserahmu. Itu hidupmu, bukan hidupku. Aku tak berhak atas hidupmu, dan biarkan aku dengan hidupku yang tanpamu. Kau bebas lakukan apapun semaumu. Teruskanlah.
Aku tau waktu tak akan menjawab semua, karna waktu hanya menunggu kita untuk melihat setiap detiknya, tapi butuh usaha dan kesabaran untuk menjawab akan ada apa disetiap kehidupan kita. Karna aku mengerti kapan dan kemana cinta akan kembali pulang. Sudah layaknya cinta seperti ini bukan?


Ditulis berdasarkan perasaan yang nyata dari dua orang teman yang tetap menunggu dan berada ditengah sepi, teruntuk teman sepengertian. MS.
-by: Rain-

Sabtu, 12 Juli 2014

sadar

Tanpa sadar kau menggenggam tanganku agar aku sadar akan hadirmu. Ini terlalu sulit untukku menyadarkan diri, bahwa aku terhenti diduniamu.
Tanpa sadar kau mencariku ditengah keramaian hanya untuk menemuiku dalam belenggu kekacauan. Ini terlalu cepat untukku menyadarkan diri, bahwa aku terlalu takut kehilanganmu.
Tanpa sadar kau berdiri didepanku hanya untuk melindungiku dari mereka yang ingin menjatuhkanku. Ini terlalu sulit bagiku untuk paham, bahwa kini kau memiliki arti disetiap denyut nadiku.
Tanpa sadar kau buat jantung ini berdegup lebih cepat hanya saat kau tersenyum diatas kecewamu. Ini terlalu mengkhawatirkan karna aku tau kau tak pernah bisa aku miliki.
Mengapa rindu ini hadir saat ini ketika kau menghilangkan pandanganku, ketika kau tak mencariku lagi, ketika kini kau berdiri dibelakangku, dan ketika aku yang kecewa akan diriku.
Aku lupa cara menangis karnamu.
Aku tak ingat cara bernapas tanpamu.
Aku hilang arah saat tak lagi bersamamu.
Dan aku hancur ketika ada yang kau hampiri selain aku.
Haruskah aku terdiam melihat kau tertawa dengan yang lain didepanku? Bukankah hanya aku yang mampu membuatmu tertawa kembali? Bukankah hanya aku yang ada disisimu ketika kecewa dan amarahmu menyatu? Kau tau ini sangat menakutkan bagiku, kau semangat baruku namun menghilang bersama mentari yang terbit di ufuk timur.
Aku tak menyalahkanmu, tapi aku menyesali terlambatnya kesadaranku. Lama kita saling mengenal. Lama kita saling menyapa. Lama kita saling bercanda. Lama kita saling berdampingan. Lama kita sepikiran. Lama kita satu tujuan. Dan lama kita menghabiskan waktu bersama. Tapi aku tak menyadari arti hadirmu sehingga kau terlepas bersama ombak yang bebas dilaut lepas. Apa kau ingin tau bagaimana rasanya? Ini sungguh menakutkan dari apa yang sangat ku takutkan.

Rabu, 02 Juli 2014

terbiasa

Mengapa kau memandangku seperti itu?
Bukankah wajar jika aku senang melihatmu?
Apa kau merasa aneh?
Jangan pernah bertanya kepadaku, kenapa!
Karena kau tak pernah tau bagaimana rasanya ini.
Mencintai embun dikala pagi yang mungkin terkena matahari akan mengering.
Menyukai jingga dikala senja yang mungkin menjadi kelabu karena mendung.
Mengagumi langit biru ketika awan berjalan beriringan yang mungkin menjadi berkabut karena asap.
Itu sangat menyakitkan.
Tak perlu kau beri aku senyum dipagi nanti.
Karena senyummu tak pernah mampu pergi dari ingatanku.
Tak perlu kau menyapaku dimalam hari.
Karena sapamu tak pernah mampu membuatku tertidur.
Aku mengerti dulu kau merasa dikhianati, tapi.....
Apakah aku yang pantas menerima sakit hati karna dirimu?
Kau tak tau apa-apa tentangku.
Namun kau masuk ke dalam hidupku tanpa permisi.
Menggantikan yang lalu dan meninggalkan ku dalam sepi.
Tertawalah hingga kau puas.
Bukankah aku tak pernah berarti untukmu?
Pergi saja bersamanya, bukankah katamu aku terbiasa sendiri?
Ya, aku memang terbiasa sendiri bukan karna tak ditemani.
Tapi karna aku jera dengan tipu daya lelaki yang hanya mau meninggalkan kenangan dihati wanita tanpa harus melanjutkan kisahnya.
Pergi jauh dariku, awalnya saja aku mampu tanpamu, kenapa sekarang tidak.
Terima kasih pernah menggenggam erat tanganku, kau tak lebih dari pemberi harapan palsu.

Senin, 30 Juni 2014

tulus

Hei, kamu yang duduk dan menikmati lagumu..
Bisakah melihat kearahku sebentar, aku punya sepenggal kata untuk diucap..
Matikan lagumu, dan letakkan earphonemu..
Dengarkan aku disini dengan petikan gitar yang tak bernada..

Kau tau mengapa aku memperhatikanmu sejak senja disore itu?
Pertama, karna tingkahmu..
Tingkahmu yang membuat aku marah, tertawa, sedih, bahkan tak bisa dipikir oleh ku apa maksudnya..
Kedua, karna senyummu..
Senyummu yang mampu menghilangkan rasa sakitku, lelahku, kecewaku, bahkan rasa yang dapat menyiksaku..

Hanya dua itu, ya hanya itu..
Mengapa?
Karna keduanya membuat aku mengerti betapa kuasa-Nya begitu indah..
Kau diciptakan begitu sempurna, hanya satu kekuranganmu..
Apa itu?
Kau tak mampu melihat ketulusanku kepadamu..

Kau harus tau banyak hal..
Aku mampu berenang berkilo-kilo melewati samudera hanya untuk melihat senyummu..
Aku akan lakukan eksperimen untuk membuat balon udara agar dapat menyentuh wajahmu..
Aku rela berjalan melewati bukit tinggi hanya untuk bisa bercanda denganmu..
Sejujurnya ini sangat mudah, ada yang sulit bagiku..
Aku tak mengerti bagaimana caranya untuk menyentuh hatimu.. Hanya itu..

Entah sampai detik ini ketulusan senyummu, kearifanmu, kepribadianmu, kebiasaanmu, kewibawaanmu, dan kepedulianmu membuatku terpaku..
Jika aku harus berpindah hati, bolehkah aku memilih hatimu?
Karna yang aku tau ''cinta adalah keseluruhan ego yang terpendam menjadi hilang''

sedekat nadi

Aku selalu berpikir bagaimana mereka bisa mencintai orang yang tidak mencintainya. Tanpa sadar mereka sebenarnya merasakan kesepian. Hanya saja mereka mampu mengatur segalanya dengan rasa kepedulian mereka terhadap dirinya.
Aku mengerti bagaimana rasanya menaruh harapan tanpa tau kapan angan dan impian terwujud. Itu sungguh menyakitkan. Aku pernah mencintai tanpa dicintai, apalagi aku harus bertemunya disetiap hari. Itu teramat sangat sulit. Tapi aku tak pernah menaruh harap karena saat itu aku tau, cinta tak akan hadir tanpa kebiasaan.
Kini aku merasakan sepi yang teramat menyakitkan sekujur tubuhku, bukan karna tak mempunyai teman. Aku sepi karna aku terbiasa bersamanya, melakukan segala sesuatu bersamanya. Aku dan dia pernah sedekat nadi, seperti jemariku yang bersentuhan dengan jemarinya, ataupun tanganku yang merangkul lengannya. Itu sulit untuk dirasakan lagi bagaimana getaran itu ada dan hilang begitu saja.
Awalnya aku hanya mengira itu hanya spektrum magnetik antara insan Tuhan yang menyatu sesaat. Tapi lambat laun hal itu pun menjadi sebuah kebiasaan dimana jantung ini bergetar saat melihat tawanya dan terasa sesak ketika melihatnya tersenyum dengan yang lain.
Tuhan, apakah aku harus memiliki jarak seperti bumi dan matahari? Tapi hati ini tak pernah tenang Tuhan ketika akumengingat aku pernah sedekat nadi denganya.
Ini ternyata yang mereka rasakan ketika mencintai tanpa harus orang lain mengetahuinya. Ya, ini sangat jauh lebih menyakitkan. Tak ada seorangpun yang mengerti betapa besarnya rasa sepi ini sehari tanpa dirinya.
Tuhan jaga dia dalam denyut nadiku, biarkan dia mengalir menjelma sebagai darah yang tanpanya aku tak bisa hidup. Biarkan rasa butuh ini melekat dalam urat nadiku, agar aku tak pernah merasa takut kehilangannya. Meski dia tak pernah tau. Biar bergantinya musim dapat menegarkanku untuk tetap pada pendirianku. Jangan jadikan dia pelampiasan karna lukaku Tuhan, tapi jadikan dia penawar rasa sakit masa laluku, dengan seluruh waktunya.
Terima kasih Tuhan, kau hadirkan dia dihariku.
Regards, nuraini..

Kamis, 24 April 2014

berhenti..

Dapatkah kau berhenti membuat luka baru dihidupku?
Apakah aku harus berteriak dan berlalu pergi?
Aku lebih dulu menginginkannya.
Aku tak mampu melihat itu semua.

Dapatkah kau memperlakukan dia layaknya manusia?
Berhentilah, aku mohon berhenti perlakukan dia seperti itu.
Aku lebih terluka melihatnya seperti ini.
Aku tak bisa membiarkan ini semua.

Aku tau cintanya tak pernah berlari kearahku.
Aku mengerti dia slalu lakukan yang terbaik.
Jika kau membenciku, katakan dan aku akan menjauh.
Jika kau tak ingin aku ada, berhentilah menemaniku.

Aku pernah dikecewakan olehmu sebelumnya.
Itu menyakitkan, dimana aku harus menyembuhkan lukaku sendiri.
Tapi kali ini, luka itu terbuka lagi.
Bahkan melebar dan slalu ku rasakan perih disetiap saat.

Apa yang ingin kau rampas lagi?
Aku mohon, kali ini saja.
Biarkan kali ini aku menatapnya sendiri.
Aku ingin merasakan itu, sekali saja.

Terlihat egois memang.
Untuk kali ini saja aku memohon kepadamu.
Berhenti menceritakan dia dihadapanku.
Berhenti perlakukan dia seperti itu.
Dan berhenti untuk membuat luka baru dihatiku.

Karna melihat itu semua, aku bagai terlepas dari udara bebas..

tanpamu

Tanpamu

Aku tanpamu bagai lautan tanpa ombak
Separuh jiwaku mati tanpa senyummu
Sehari tanpamu aku bagai pagi tanpa mentari
Seminggu tanpamu aku bagai pelangi tanpa warna
Sebulan tanpamu aku bagai hujan tanpa petir
Setahun tanpamu aku bagai bintang tanpa bulan
Sewindu tanpamu aku mati
Cepatlah kembali, hidupkan aku dengan senyummu
Cepatlah datang, biarlah nafasmu ku rasakan
Kau tak pernah tau arti diriku
Tapi arti dirimu untukku
Sebagai nyawa yang kedua
Aku tak ingin menjadi api untukmu
Yang membakar sumbu dan meninggalkan lilin
Aku tak ingin menjadi hujan
Yang menghapus langkahmu tanpa meninggalkan kenangan
Aku merasakan sepi yang teramat dalam
Ingin bercerita tapi aku tak punya teman
Aku hanya memilikimu, sesungguhnya
Aku terlalu takut menceritakanmu dengan yang lain
Aku terlalu takut merasakan kekecewaan lagi
Aku juga takut terluka dan tak kau obati
Tanpamu sinarku lenyap
Tanpamu langitku kelabu
Dan tanpamu
Aku hilang

kami

Aku ingin bercerita tentang peri kecil tanpa sayap
Yang menunggu hujan disaat terik matahari
Yang menunggu terik disaat turun hujan
Tanpa berharap hadirnya pelangi dan embun dipagi hari

Aku ingin bergurau tentang cinta yang lumpuh
Hanya mampu menatap tanpa berkedip
Hanya dapat berharap untuk diingat
Tanpa rasa sesak yang menusuk dalam rindu

Aku ingin berbicara tentang wanita srigala
Yang tak bersuara disaat purnama
Yang menangis disaat gerhana
Tanpa ingin menoleh kembali hutan yang ditinggalkannya

Namun kisah ini bukan tentang aku, dia, bahkan mereka
Tapi ini hanya sepenggal kisah
Dimana kami tak pernah dapat menyatu
Bukan karna tak ada cinta yang sama
Hanya karna kami terlalu sulit berkata 'ya' atau 'tidak'


Sabtu, 04 Januari 2014

dipenghujung kalimat

hai.. selamat bertemu lagi..
aku hanya ingin berterima kasih kepada sang mentari yang membawakan suaranya kepada telepon genggamku. karnanya aku dapat mendengar suaramu dari kejauhan. suara yang menghantarkan sebuah kalimat yang semua orang mungkin menginginkannya disaat mereka membuka mata. yaa, selamat pagi. aku yakin ada senyummu dibalik telepon gengga milikmu. suara yang khas tak pernah bisa aku lupa, senyum yang indah yang membuat aku tak ingin berpindah, dan mata yang tajam yang tak ingin aku berhenti untuk memandang.
aku hanya ingin berterima kasih kepada teriknya mentari yang menghantarkan langkah mu dan langkah ku untuk saling bertemu. tak apa kulit putihku menghitam, tanganku membelang, atau tubuhku yang kepanasan, yang aku tau bertemu denganmu adalah mengisi ulang semangatku. demi sebuah cerita yang akan kau hadirkan dan aku hadirkan saat bertemu, cerita yang mungkin sudah lama tak didengarkan. nyatanya benar saat bertemu kita saling tersenyum, bertanya, bercerita, menghabiskan segalanya, yang sudah lama tak kita dapatkan.
aku hanya ingin berterima kasih kepada sang senja yang membawamu hingga penghujung adanya mentari. masih bercerita bahkan hingga kita menghabiskan makanan dan minuman. tanpa mengenal kapan waktu ini berakhir karna yang kita tau ini adalah kesenangan kita. waktu yang tak pernah tersentuh lama, waktu yang sulit kita habiskan berdua, waktu yang selalu kita tunggu, dan waktu yang kita hargai.
aku hanya ingin berterima kasih kepada sang malam, yang menghadirkan langit yang indah penuh harapan, langit yang ditaburkan bintang: diterangi sang rembulan: dihiasi pesawat yang berlalu lalang. hingga aku dapat menghabiskan hari bersamamu, hingga aku masih bisa melihatmu dipenghujung hari, dan hingga aku terlelap dan berbaring dalam sebuah kenangan baru. bersyukur mungkin dapat menikmati hari dimana orang-orang mengharapkan ada sang kekasih dikala malam. yang tetap menemani dan rela menghabiskan waktu bersama tanpa keraguan.
aku sangat ingin berterima kasih dikala hujan datang menghampiri. karna saat itu hujan menahan kepergianmu. menahan untuk tetap adanya senyummu, tatapan matamu, indahnya wajahmu, dan jemarimu yang menggenggamku erat. hingga dipenghujung kalimat ini aku mengatakan seperti lagu yang pernah kia nyanyikan. terima kasih cinta.