Kamis, 24 April 2014

berhenti..

Dapatkah kau berhenti membuat luka baru dihidupku?
Apakah aku harus berteriak dan berlalu pergi?
Aku lebih dulu menginginkannya.
Aku tak mampu melihat itu semua.

Dapatkah kau memperlakukan dia layaknya manusia?
Berhentilah, aku mohon berhenti perlakukan dia seperti itu.
Aku lebih terluka melihatnya seperti ini.
Aku tak bisa membiarkan ini semua.

Aku tau cintanya tak pernah berlari kearahku.
Aku mengerti dia slalu lakukan yang terbaik.
Jika kau membenciku, katakan dan aku akan menjauh.
Jika kau tak ingin aku ada, berhentilah menemaniku.

Aku pernah dikecewakan olehmu sebelumnya.
Itu menyakitkan, dimana aku harus menyembuhkan lukaku sendiri.
Tapi kali ini, luka itu terbuka lagi.
Bahkan melebar dan slalu ku rasakan perih disetiap saat.

Apa yang ingin kau rampas lagi?
Aku mohon, kali ini saja.
Biarkan kali ini aku menatapnya sendiri.
Aku ingin merasakan itu, sekali saja.

Terlihat egois memang.
Untuk kali ini saja aku memohon kepadamu.
Berhenti menceritakan dia dihadapanku.
Berhenti perlakukan dia seperti itu.
Dan berhenti untuk membuat luka baru dihatiku.

Karna melihat itu semua, aku bagai terlepas dari udara bebas..

tanpamu

Tanpamu

Aku tanpamu bagai lautan tanpa ombak
Separuh jiwaku mati tanpa senyummu
Sehari tanpamu aku bagai pagi tanpa mentari
Seminggu tanpamu aku bagai pelangi tanpa warna
Sebulan tanpamu aku bagai hujan tanpa petir
Setahun tanpamu aku bagai bintang tanpa bulan
Sewindu tanpamu aku mati
Cepatlah kembali, hidupkan aku dengan senyummu
Cepatlah datang, biarlah nafasmu ku rasakan
Kau tak pernah tau arti diriku
Tapi arti dirimu untukku
Sebagai nyawa yang kedua
Aku tak ingin menjadi api untukmu
Yang membakar sumbu dan meninggalkan lilin
Aku tak ingin menjadi hujan
Yang menghapus langkahmu tanpa meninggalkan kenangan
Aku merasakan sepi yang teramat dalam
Ingin bercerita tapi aku tak punya teman
Aku hanya memilikimu, sesungguhnya
Aku terlalu takut menceritakanmu dengan yang lain
Aku terlalu takut merasakan kekecewaan lagi
Aku juga takut terluka dan tak kau obati
Tanpamu sinarku lenyap
Tanpamu langitku kelabu
Dan tanpamu
Aku hilang

kami

Aku ingin bercerita tentang peri kecil tanpa sayap
Yang menunggu hujan disaat terik matahari
Yang menunggu terik disaat turun hujan
Tanpa berharap hadirnya pelangi dan embun dipagi hari

Aku ingin bergurau tentang cinta yang lumpuh
Hanya mampu menatap tanpa berkedip
Hanya dapat berharap untuk diingat
Tanpa rasa sesak yang menusuk dalam rindu

Aku ingin berbicara tentang wanita srigala
Yang tak bersuara disaat purnama
Yang menangis disaat gerhana
Tanpa ingin menoleh kembali hutan yang ditinggalkannya

Namun kisah ini bukan tentang aku, dia, bahkan mereka
Tapi ini hanya sepenggal kisah
Dimana kami tak pernah dapat menyatu
Bukan karna tak ada cinta yang sama
Hanya karna kami terlalu sulit berkata 'ya' atau 'tidak'