Rabu, 22 Oktober 2014

Rencana Tuhan

Langit yang biru berubah menjadi kelabu
Saat aku tau kau tak lagi disisiku
Saat aku tau ada yang lain dihatimu
Saat jarak diantara kita semakin menjauh

Mentari semakin menyengat
Bumi seolah menjadi planet lain
Asing, ya begitu asing
Sunyi, sepi, dan dingin

Aku benci jika aku harus tak menjadi diriku sendiri
Aku kesal jika kau tak menoleh kearahku
Namun, siapa aku?
Nyatanya ada yang lebih kau perhatikan, dan itu bukan aku

Aku benci perasaan dingin ini
Yang membuatku terus berpikir "mengapa harus seperti ini?"
Aku benci untuk mengakui hal yang bukan aku lakukan
Aku benci, keadaan ini

Melihatmu hari ini menyakitkan hatiku
Mendengar suaramu hari ini melemahkan tubuhku
Mencium aroma tubuhmu hari ini membuat aku berhenti bernafas
Dan semua terjadi ketika kita bertemu

Aku diam bukan berarti aku mengaku kalah
Aku diam hanya ingin membuatmu bertanya "apa kau baik-baik saja"
Aku menjauh bukan karna aku membencimu
Aku menjauh hnya ingin membuatmu sedikit saja berpikir tentang keadaanku

Kau tak pernah tau betapa sakitnya aku melihatmu dengan yang lain
Aku mulai mencintaimu saat ini
Tapi aku tau kau tak pernah mau memulai untuk mencintaiku

Aku tak akan mengejarmu
Aku tak akan memaksamu
Cukup kau tau
Masih ada namamu disepertiga malamku

Lenyap, semua lenyap
Kenangan yang kita buat
Kenakalan yang kita lakukan
Dan tawa yang membuat kita bahagia

Aku mulai merindukanmu
Merindukan rasa pedulimu
Merindukan seluruh yang ada pada dirimu
Aku sangat merindukanmu

Tangisku tak akan membuatmu mengerti
Itu sebabnya aku menahan segalanya sendiri

Aku akan terbang jauh meninggalkan semua ini
Sulit bagiku jalani hari tanpamu
Tapi aku yakin
Waktu akan menyembuhkan lukaku

Aku yakin, rencana Tuhan lebih indah dari segalanya
Kesedihanku akan berakhir, ketakutanku akan hilang
Jika kelak kita bertemu, aku percaya Tuhan telah membuatkan rencana terbaru untuk kita
Aku yakin, keajaiban Tuhan

Setiap aku merindukanmu, tapi aku tak dapat mengatakan hal itu. Bahkan menemuimu pun aku tak sanggup, apalagi menyapamu. Aku takut. Sangat takut.
Aku hanya mendoakanmu, ya mendoakan segala yang terbaik untukmu. Jika kau merasa kehangatan dan ketenangan dihatimu, itu doa dariku. Maaf, maafkan aku yang tak pernah mampu mengucapkan kerinduanku. Maaf, maafkan aku yang mulai kehilanganmu. Terima kasih, pernah menjadi bagian dari setiap bait tulisanku. Terima kasih, aku pernah ada didalam doamu.

Aku pergi, ya aku akan pergi darimu. Terima kasih Tuhan atas kebahagianku dengannya.

Selasa, 07 Oktober 2014

caraku melupakanmu

Aku menyibukkan diriku dengan berbagai kegiatanku
Mungkin ini cara yang sering mereka pakai untuk melupakan apa yang mereka tak sanggup lupakan
Namun nyatanya aku gagal
Ya, aku gagal melupakanmu

Aku bepergian dengan diriku dan kameraku
Memotret segala macam pemandangan
Namun nyatanya aku masih mengingatmu
Ya, aku gagal lagi melupakanmu

Aku belajar hingga larut malam
Aku selesaikan tugasku hingga fajar menyapa
Namun nyatanya aku tak mampu melupakanmu
Ya, aku selalu gagal melupakanmu

Seolah seisi tempatku berpijak ada dirimu
Tulisan yang ku baca ada namamu
Begitulah yang slalu aku rasakan
Sungguh ini menyakitkan

Segala macam cara ku tempuh untuk melupakanmu
Menonton film, dan aku mengingat caramu membuatku tertawa
Mendengarkan lagu, dan aku mengingat caramu bernyanyi
Membaca buku, dan aku mengingat caramu mengajariku
Bahkan menjelang tidurpun kau hadir seolah mengucapkan "selamat malam" meski itu tak pernah kau lakukan

Aku pergi dari tempat dimana kita bisa slalu bertemu
Aku menghilang layaknya hantu
Tak terlihat lagi, dan aku sendiri

Berat memang melupakanmu
Tapi aku harus melupakanmu
Bukan melupakanmu tapi kenangannya lebih baik lagi aku lkupa siapa dirimu
Karna mengingatmu membuat semangatku menurun dan aku harus memulihkannya sendiri

Kau tak bisa disampingku lagi
Kini kau berlari jauh menggapai pilkihanmu
Atau mungkin aku yang lebih dulu berlari karna tersadar kau tak pernah bisa melangkah lagi bersamaku
Seperti waktu itu

Kau tak mungkin bercanda denganku lagi
Karna tawamu, senyummu, pandanganmu, serta kekhawatiranmu bukan untukku lagi

Kau tak mungkin menyadarkan kesepianku
Karna kini kau tak perduli dengan apa yang terjadi dihidupku

Mungkin aku mengecewakanmu
Mungkin juga aku membuatmu terluka
Atau sebaliknya kau tak ingin aku terluka
Tapi itu tak mungkin

Kau begitu dingin, tatapanmu kosong, sapamu tak berarti lagi, bahkan jiwamu tak lagi disini
Pikiranmu yang membuat aku terkagum seolah menjadi kebencianku
Suaramu yang membuat aku tersenyum seolah menjadi teriakan yang menakutkan
Senyummu yang membuat aku terpanah seolah menjadi boomerang untukku
Candamu yang membuat aku riang seolah menjadi penyakit didada ini
Genggamanmu yang membuat aku tak takut jalani semua seolah menjadi kesakitan didalam diriku

Sungguh kau lebih dari detak jantungku
Sungguh kau lebih dari nafasku
Sungguh kau lebih dari nadiku
Dan sungguh kau lebih dari darahku

Aneh memang, dulu aku tak pernah takut berjalan sendiri tanpamu
Tapi kini aku terlalu takut, aku takut

Sakit memang, dulu aku tak pernah takut kehilanganmu
Tapi kini aku sakit tanpamu

Sedih memang, dulu kau selalu bertanya "kenapa bersedih"
Tapi kini tak ada lagi kekhawatiran itu

Haruskah berakhir seperti ini
Tanpa kata perpisahan, tanpa kata maaf, dan tanpa alasan yang pasti

Aku mengingatmu disepertiga malamku
Aku terus mendoakanmu
Bukan "semoga kau bahagia dengannya"
Tapi "semoga kau bahagia atas pilihanmu dan semoga kau sadar ada aku disini yang telah lama mempertanyakanmu"
Mungkin Tuhan tak mengabulkannya saat ini
Karna bukan dirimu yang ku butuhkan saat ini
Dan dipenghujung doaku selalu ku selipkan namamu dan harapanku untuk lebih ikhlas melepasmu dan bersabar untuk menantimu atau menanti penggantimu yang lebih baik lagi

Ternyata Tuhan menyadarkanku
Kenangan itu takkan pernah dapat ku lupa
Kenangan itu takkan hijrah ke kehidupan orang lain
Biar ini menjadi kisah kita, maaf bukan kita tapi aku, ya kisahku dengan mu "dulu"
Sebelum mentari menyengat kulitku
Sebelum cahaya lampu meretakkan tulangku
Dan sebelum bulan menjadi gerhana

Ini caraku melupakanmu
Bukan melupakanmu, namun terbiasa tanpamu
Menjalani hari-hari seperti biasanya
Karna kisah kita selalu tertutup rapat
Dan hanya kita sebagai penikmat
Ya penikmat kenangan yang selalu dinantikan seseorang yang merasakan kesepian

Ini caraku melupakanmu
Mendoakanmu agar tetap bahagia dalam hidupmu, tanpa rasa kecewa, tanpa rasa takut, tanpa rasa sepi, dan tanpa keraguan
Ya, sesakit apapun bagiku "cinta adalah suatu ego yang terpendam dan akan hilang"
Sesedih apapun aku harus merelakanmu, tanpa kau harus tau begitu banyak pertanyaan untukmu, dan begitu besar rasa sayang ini kepadamu
Cukup sampai disini, rasa sakit ini akan hilang bersama kenangan tentangmu
Aku percaya, dengan keikhlasan aku rela melepaskanmu
Semoga :')

*untukmu yang tak pernah tau 'aku disini untukmu'*